Sugeng rawuh ! Monggo Tengok Wisata di Kabupaten Tuban
Blogger Ustadzi, Uzey.blogspot.com
1. Masjid Agung Tuban
Ada sebuah bangunan yang sangat indah dan megah di pusat kota Tuban, Jawa Timur - Indonesia.
Bangunan itu adalah Masjid Agung Tuban yang sepintas bentuknya seperti istana dalam negeri dongeng.
Masjid Agung Tuban ini dulunya bernama Masjid Jamik yang merupakan bangunan kuno dan bersejarah dengan arsitektur bangunan bergaya Portugis.
Tetapi dalam perkembangannya, bangunan kuno itu kemudian dibongkar secara total dan hanya menyisakan sedikit sekali jejak sejarah bangunan kunonya. Seperti prasasti pembangunan awal masjid ini di bagian depan, kubah tempat wudhu dan sebagainya.
Karena keindahan bangunannya, Masjid Agung Tuban ini juga menjadi destinasi wisata religi yang menarik. Apalagi lokasinya juga berdekatan dengan Makam Sunan Bonang yang menjadi lokasi tujuan Wisata Ziarah Walisongo. Ditambah letaknya yang sangat strategis, yakni tepat didepan makam Mbah Sunan Bonang, lalu di sampingnya Museum Kambang Putih berdiri, disusul gedung kantor bupati tuban di sebelah selatan, dan Pendapa serta SMP Negeri 1 Tuban disisi timur Jantung Kota Tuban yang terletak tepat di depan masjid. Ditambah lagi panorama Dermaga Bom dan klenteng kecil disisi barat. So, Let's Going to My City
Jelajah Nesia - Berbagi Kisah tentang Indahnya INDONESIA
2. Makam Sunan Bonang
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel.
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makam aslinya berada di Desa Bonang. Namun, yang sering diziarahi adalah makamnya di kota Tuban. Lokasi makam Sunan Bonang ada dua karena konon, saat beliau meninggal, kabar wafatnya beliau sampai pada seoran g muridnya yang berasal dari Madura. Sang murid sangat mengagumi beliau sampai ingin membawa jenazah beliau ke Madura. Namun, murid tersebut tak dapat membawanya dan hanya dapat membawa kain kafan dan pakaian-pakaian beliau. Saat melewati Tuban, ada seorang murid Sunan Bonang yang berasal dari Tuban yang mendengar ada murid dari Madura yang membawa jenazah Sunan Bonang. Mereka memperebutkannya.
Dalam Serat Darmo Gandhul, Sunan Bonang disebut Sayyid Kramat merupakan seorang Arab keturunan Nabi Muhammad.
3. Goa Akbar Tuban
Sebuah Gua alam yang indah dan unik terdapat di kota Tuban. Pada umumnya sebuah gua berada di gunung atau tempat terpencil, namun Gua Akbar ini lokasinya berada di tengah kota dan lebih tepatnya lagi di tengah-tengh pasar. Suasana hiruk pikuk pasar langsung sirna begitu memsuki gua yang hening dan diiringi gemericik air.
4. Klenteng Kwan Sing Bio
Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur, inilah klenteng termegah dan terbesar di Indonesia. Bahkan, sejumlah kalangan mengatakan Klenteng Kwan Sing Bio merupakan klenteng terbesar di Asia Tenggara.
Klenteng Kwan Sing Bio sebagai sarana doa bagi umat Tri Dharma itu, berdiri megah di lahan seluas 4 hektare dengan berbagai fasilitasnya. Klenteng ini mulai dibangun sejak tahun 1928.
perahu milik seorang perantauan Thionghoa di tanah Jawa itu tidak bisa melanjutkan perjalanannya. Meski layar sudah dikembangkan dan dayung dikayuh, perahu itu malah berputar-putar di sekitar Pantai Tuban.
Karena peristiwa itu, sang perantau pun mengambil batang-batang jiamsi, sarana untuk meramal dan meminta petunjuk dewa. Sang perantau itu pun meminta Dewa Kwan Sing Tie Koen memberi petunjuk tentang semua fenomena aneh itu. Tiga kali proses meramal itu dilakukan, hasilnya tetap sama. Akhirnya, sang perantau itu pun memutuskan untuk tinggal di Pantai Tuban, dan membangun klenteng yang diberi nama Kwan Sing Bio atau klenteng Dewa Kebijaksanaan.
Setiap acara penting seperti perayaan Kwan Ping Thay Tjoe, Kwan Sing Tee Koen, Boo-Tho/Tjio-Ko atau perayaan keagamaan lainnya, Klenteng Kwan Sing Bio selalu ramai dikunjungi umat Tri Dharma. Dalam setiap perayaan besar itu, juga diselenggarakan berbagai atraksi seperti pertunjukkan barongsai. Serta, setiap penyelenggaraan hari besar keagamaan Tri Dharma, klenteng ini ramai dikunjungi tidak saja dari dalam negeri tetapi juga umat Budha dari berbagai negara.
Seperti, klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng di Indonesia yang menghadap ke laut. Letak klenteng yang menghadap laut ini diyakini sebagai posisi tempat ibadah terbaik untuk berdoa. Konon, siapa saja yang datang ke sini kelak permohonannya akan dikabulkan.
Selain itu, Klenteng Kwan Sing Bio juga merupakan satu-satunya klenteng di Indonesia yang menggunakan simbol kepiting diornamen utamanyanya. Pada hal, umumnya setiap klenteng menggunakan simbol naga.
more information, klik here, ning.my.id
0 komentar:
Posting Komentar